Tuesday, November 22, 2016

Geevv Search Engine Untuk Berdonasi

Geevv Search Engine Untuk Berdonasi

Apa itu Geevv?

Geevv bukanlah sekadar mesin pencari seperti Google. Secara teknis, ia akui cara kerjanya tak jauh berbeda seperti yang orang sering lihat dari Google. Namun secara prinsip, menekankan bahwa startup yang dibuat adalah social search engine.

Maksud dari istilah sosial yang merupakan cerminan tujuan utama yang ingin dicapai dari sebuah mesin pencari. Dengan kata lain, mayoritas keuntungan yang dihasilkan dari Geevv akan disalurkan ke sejumlah program sosial seputar kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan.

Tiap satu pencarian yang berhasil dilakukan melalui situs Geevv.com, pengguna menghasilkan Rp10 di saldo donasi mereka. Angka itu akan terus berlipat seiring jumlah pencarian yang dibuat. Sederhananya, makin sering digunakan, berlipat pula donasi yang dihasilkan.

Uang donasi yang yang dihasilkan pengguna dapat terlihat langsung di pojok kanan atas situs pencarian. Jumlah uang donasi itu berasal dari pendapatan iklan yang masuk. Setelah mengambil 20 persen untuk profit perusahaan, sisa pendapatan sebesar 80 persen ditujukan untuk donasi.

"Cara penghitungannya adalah jumlah rata-rata iklan yang muncul dibagi banyaknya hasil pencarian," Dari situs web Geevv, total donasi yang tersalurkan per 22 November ini sudah berjumlah Rp2.653.070.

http://hayukbaca.blogspot.com/

Tetap mengincar keuntungan?

Meski porsi keuntungan yang dialokasikan untuk donasi sangat besar, Azka mengakui Geevv sebagai entitas bisnis juga mengincar profit. Ia tak menampik bahwa tujuan lain dari mendirikan Geevv adalah untuk mencari untung.

"Jumlah donasi yang tersalurkan itu sudah dikurangi dari biaya operasional dan lainnya. Jadi kita sebenarnya profit kok," tegas perempuan yang sedang masih berjuang menyelesaikan studinya ini.

Selain mengupayakan trafik terus bertambah, Azka juga menambahkan saat ini ia dan timnya akan mengembangkan produk-produk turunan untuk monetisasi. Dengan cara demikian, Geevv akan mendapatkan penghasilan tambahan tanpa mengutak-atik sistem donasi yang sudah berjalan.

Dalam hal pendanaan, Geevv mendapat sokongan dari perusahaan family office investment asal Indonesia bernama RnB Fund. Namun Azka belum mau menyebutkan angka investasi yang mereka peroleh dari masa pendirian hingga sekarang.

Harapan Geevv

Dua persen dari market share mesin pencarian di Indonesia adalah target bisnis yang dipatok oleh Geevv selama dua tahun ke depan. Angka itu bukan target yang kecil mengingat mereka akan berhadapan langsung dengan sang raksasa Google. Azka berharap dalam dua tahun, bisa berkembang lebih dari angka itu.

"Setidaknya dua persen dari market share yang ada sekarang, itu sudah besar lho kalau kita lihat dari potensi yang ada. Sedangkan dalam waktu lima tahun ke depan target kita 5 persen," tutur Azka.

Azka mengakui Geevv tak akan mudah mencapai target itu. Apalagi mengingat sejarah mesin pencari lokal beberapa tahun belakangan tumbang satu per satu digilas oleh kecanggihan algoritma Google.

Itu sebabnya menurut Azka peran pemerintah akan krusial terhadap pertumbuhan Geevv. Ia bercermin pengalaman mesin pencari di Cina, Jepang, Jerman, dan Rusia, yang dilindungi dan dipercaya pemerintah lewat kebijakan yang ada di sana untuk melayani aktivitas pencarian online di negara mereka.

Sejumlah situs pencari Indonesia seperti findtoyou.com, nowgoogle.com, adalah korban dari keganasan kompetisi mesin pencari. Melihat para pendahulunya, Geevv percaya diri dapat bertahan dengan diferensiasi konsep yang mereka tawarkan. Walau demikian, Azka tak ingin muluk bermimpi menyaingi Google setidaknya dengan sumber daya yang masih sangat terbatas.

Di Indonesia sendiri jumlah pengguna produk Google terbilang cukup fantastis. Bedasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) per Oktober 2016, ada 81,8 juta pengguna internet Indonesia memakai Google Chrome sebagai browser utama.

Angka itu jauh melebihi setengah dari 132,7 juta pengguna internet nusantara. Produk lain Google seperti Gmail juga mengantogi perolehan pengguna yang sama besar di Indonesia seperti Chrome, jauh meninggalkan pesaingnya seperti Yahoo yang hanya digunakan oleh 43,6 juta orang.

0 komentar:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.